Cerita ini, biar saja waktu... (PART I)
Akhirnya, di ujung kegundahanku
di sepertiga malam ini, aku putuskan untuk menulis saja.
Aku
tak pernah tau apa yang ada di dalam hatiku, gundah berkepanjangan. CINTA,
apalagi kalau bukan itu. Menyesal, satu kata yang tak berguna itulah yang
selalu menghantuiku beberapa waktu terakhir ini. Aku akhirnya menyadari betapa
banyak “aku telah menyakiti” selama aku bersamamu, dan aku selalu saja masih
menyalahkanmu. Tuhan, mengapa penyesalan itu selalu datang di akhir?
Renunganku
berlalu pada memori memori indahku bersamamu, waktu yang kita habiskan berdua,
walau tak banyak. Hatiku baru merasakan betapa dirimu sangat sangat sangaaat
menyayangiku. Mungkin seiring berjalan waktu aku baru mulai mengerti seperti
apa rasa sayang itu.
Sempat
terpikir olehku untuk pergi jauh melupakamu, singkat cerita pikiran bodoh
itupun ku lakukan. Dengan sengaja aku pergi meninggalkanmu, masih dengan
membawa serpihan-serpihan cinta itu dihatiku, sengaja menghilangkan jejak-jejak
dirimu di hari-hariku. Mencari hal baru untuk mengalihkan perhatianku darimu,
dan tentu saja cinta yang baru. Dan itu berhasil, yah berhasil untuk sesaat
sepertinya.
Well,
aku sengaja menjauh, karena surely aku pikir kamu memang tidak benar-benar
menyayangiku. Aku berpikiran kalau aku tetap disini, aku akan tetap ada di
duniamu. Lebih baik aku benar-benar pergi dan melupakan semuanya. SEMUANYA!
*****
Tahunpun
berlalu, aku masih saja ingin lari darimu. Yeah, when U’re textin’ me, I just
answer it shortly. When U say U love me again, I just say thanks. How BAD I am!
*Pardon me, u’re right when U say I am an egoist*
But
love is MIRACLE…
Once
mornin’, when I still sleep, my phone was ringing, a short message from ya, U
askin’ me where I am to borrow a charger. And then u coming to ma home, and I
meet ya. I still hold ma egoist on. But somethin’ happen. I never think that
U’ll bring it for a day. Believe or not, its make me can’t stop thinkin’ ‘bout
ma charger, ma phone, and certainly YOU!!!
The
last time I met you after almost a year, make me feel something again.
Something like I miss U, like a thing called love is appear once again. I don’t
know how. Its make me a little bit regret to meet you again. If it isn’t, it
wouldn’t!!!
After
that, kamu ada di duniaku lagi tanpa kuminta. Lelahku untuk melupakanmu seperti
tak terbayar. Ingatan tentangmu hadir begitu saja. Dan hatikupun seperti
merindukan sesuatu JUGA sekaligus merasakan KEHILANGAN yang amat sangat dalam.
Untuk
membayar tuntutan hatiku, kembali kuputar memori dua tahun itu, meruntut hampir
semua kejadian yang terekam dalam otakku. Kisah itu bagai film yang berputar di
kepalaku ketika aku memejamkan mata. Layaknya menonton film, aku mencari dan
mencoba mehami setiap tokoh yang ada
disana. Dan kemudian aku tau, akulah pemeran antagonisnya. Walau terus
membela diri, tapi tetap tidak bisa memungkiri bahwa akulah yang lebih banyak
membuat kekacauan.
Dan
kini yang tersisa hanya rasa bersalah, maafpun gga guna kalo aku tetap seperti
ini. Jujur, aku belum mengerti mengapa aku bisa melakukan semua itu kepadamu,
mengkhianatimu, menyakiti perasaanmu, dan sama sekali aku tak menyadarinya.
Bahkan beberapa hari yang lalupun aku sepertinya masih dengan sikapku itu.
Jadi
wajar saja bila kamu kali ini sulit untuk memulai lagi denganku saat aku
memintanya. Mungkin sulit untuk bertahan dengan sikapku lagi, aku pahami. Juga
mungkin kamu lelah mengertikanku. Denganmulah kutemukan bahagia itu,
denganmulah aku mendapatkan mimpiku, denganmu kutemukan cerita baru, denganmu,
darimu, dan karenamu aku BISA jadi seperti sekarang. Hope I can giveback all
the things that you had been gave to me.
Sepertinya
kisah ini akan berakhir sampai pada ujung khayalanku saja. My fantasy to try it
one more time with ya, try to make it better. ‘cause a forgiveness can’t make
my fault deleted or move to recycle bin. I must become different. But I’m not
find the way yet.
Once
again, love is a miracle, I don’t know what will happen next. Time will answer
it.
August 15th, 2012
0 komentar:
Post a Comment